Goenawan Mohamad
Penyair Indonesia
Goenawan Soesatyo Mohamad adalah seorang penyair, esais, penulis naskah drama, dan editor Indonesia. Dia adalah pendiri dan editor majalah Indonesia Tempo. Goenawan adalah seorang pengkritik yang vokal terhadap pemerintah Indonesia, dan majalahnya... Wikipedia
Kelahiran: 29 Juli 1941 (usia 82 tahun), Kabupaten Batang, Indonesia
Anak: Paramita Mohamad dan Hidayat Jati
Pasangan: Widarti Djajadisastra
Saudara kandung: Kartono Mohamad
Pendidikan: Universitas Indonesia dan College of Europe
Penghargaan: CPJ International Press Freedom Awards (1998) dan International Editor of the Year Award (1999)
Goenawan Soesatyo Mohamad (lahir 29 Juli 1941) adalah seorang penyair, esais, penulis naskah drama, dan editor Indonesia. Dia adalah pendiri dan editor ...
Goenawan Mohamad (born 29 July 1941) is an Indonesian poet, essayist, playwright and editor. He is the founder and editor of the Indonesian magazine Tempo.
Orang lain juga bertanya
Apa saja puisi Goenawan Mohamad?
Goenawan Mohamad sastrawan angkatan berapa?
Goenawan Mohamad, Indonesia, is founder and editor of Tempo magazine, Indonesia's most-respected newsmagazine. It was banned by the Suharto government in ...
Goenawan Mohamad is one of the world's leading voices of moderate Islam. He has written extensively and eloquently about the power of the press and the ...
6356 Followers, 88 Following, 62 Posts - See Instagram photos and videos from Goenawan Mohamad (@mohamadgoenawan)
Nilai
(3) · US$20,85
A wide-ranging and beautiful collection of essays from one of world literature's most important writers. Goenawan Mohamad is one of Indonesia's foremost ...
Goenawan Mohamad was born in Batang, Central Java, on 29 July 1941. He wrote his first poem when he was 17; and early in his literary career he translated ...
Pria bernama lengkap Goenawan Soesatyo Mohamad alias Goen dan GM ini dikenal sebagai seorang wartawan dan budayawan. Namanya sangat lekat dengan majalah ...
Goenawan Mohamad mulai menulis ketika bersekolah di SMA dan menerjemahkan pertama kalinya sajak Emily Dickinson yang dimuat pada Harian Abadi tahun 1960-an.
Penulis, perupa, pengurus Komunitas Salihara, Jalan Salihara 16.